Senin, 03 November 2014

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN KEINDAHAN

Latar Belakang

Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Baik keindahan dari luar ataupun keindahan dari dalam. Kata keindahan berasal dari kata indah yang berarti permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik  yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan dan lokal.

1.    PENGERTIAN MANUSIA

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna diantara makhluk yang lain, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, serta bisa membatasi diri dengan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan. Manusia dapat memilih perbuatan yang baik dan yang buruk tergantung dari manusia itu sendiri.
Secara umum manusia dapat diartikan sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain.
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain.
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok atau seorang individu.
Secara biologi mansia diartikan sebagai sebuah speies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

2.    PENGERTIAN KEINDAHAN

Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu. Kata keindahan berasal dari kata Indah yang berarti bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna atau kepuasan.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah kecantikan yang ideal adalah sebuah entitas yang dikagumi atau memilki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatau budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Dalam Bahasa Latin keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan.
Menurut luasnya, pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1)      Keindahan dalam arti Luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2)      Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya
3)      Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan pengelihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna

3.    HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN KEINDAHAN

Manusia dan keindahan memang tak dapat dipisahkan, sehingga perlu adanya pelestarian bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukkan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan. Keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragamaan manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.

Manusia yang menikmati keindahn berarti mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat visual (terlihat) atau auditory (terdengar) walaupun tidak terbatas pada dua bidang terebut. Seseorang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainnya.

KESIMPULAN 

Keindahan pada dasarnya alamiah. Keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (Unity), keselarasan (Harmony), kesetangkupan (Symetri), keseimbangan (Balance), dan pertentangan (Contrast). Dari cici-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa, keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa keindahan tersebut dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang. Selain itu manusia pada hakikatnya membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya.

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar